Surat 19, 98 Ayat
bismillāhir-raḥmānir-raḥīm
Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang.
1. kaf hā yā 'aīn ṣad
Kaf Ha Ya ‘Ain Shad.
2. żikru raḥmati rabbika 'abdahu zakariyyā
Yang dibacakan ini adalah) penjelasan tentang rahmat Tuhanmu kepada hamba-Nya, Zakaria,
3. iż nādā rabbahu nida`an khafiyyā
(yaitu) ketika dia berdoa kepada Tuhannya dengan suara yang lembut.
4. qāla rabbi innī wahanal-'aẓmu minnī wasyta'alar-ra`su syaibaw wa lam akum bidu'a`ika rabbi syaqiyyā
Dia (Zakaria) berkata, “Ya Tuhanku, sungguh tulangku telah lemah dan kepalaku telah dipenuhi uban, dan aku belum pernah kecewa dalam berdoa kepada-Mu, ya Tuhanku.
5. wa innī khiftul-mawāliya miw wara`ī wa kānatimra`atī 'āqiran fa hab lī mil ladungka waliyyā
Dan sungguh, aku khawatir terhadap kerabatku sepeninggalku, padahal istriku seorang yang mandul, maka anugerahilah aku seorang anak dari sisi-Mu,
6. yariṡunī wa yariṡu min āli ya'quba waj'al-hu rabbi raḍiyyā
yang akan mewarisi aku dan mewarisi dari keluarga Yakub; dan jadikanlah dia, ya Tuhanku, seorang yang diridai.”
7. yā zakariyya innā nubasysyiruka bigulāminismuhu yaḥyā lam naj'al lahu ming qablu samiyyā
(Allah berfirman), “Wahai Zakaria! Kami memberi kabar gembira kepadamu dengan seorang anak laki-laki namanya Yahya, yang Kami belum pernah memberikan nama seperti itu sebelumnya.”
8. qāla rabbi annā yakunu lī gulāmuw wa kānatimra`atī 'āqiraw wa qad balagtu minal-kibari 'itiyyā
Dia (Zakaria) berkata, “Ya Tuhanku, bagaimana aku akan mempunyai anak, padahal istriku seorang yang mandul dan aku (sendiri) sesungguhnya sudah mencapai usia yang sangat tua?”
9. qāla każālik, qāla rabbuka huwa 'alayya hayyinuw wa qad khalaqtuka ming qablu wa lam taku syai`ā
(Allah) berfirman, “Demikianlah.” Tuhanmu berfirman, “Hal itu mudah bagi-Ku; sungguh, engkau telah Aku ciptakan sebelum itu, padahal (pada waktu itu) engkau belum berwujud sama sekali.”
10. qāla rabbij'al lī āyah, qāla āyatuka allā tukalliman-nāsa ṡalāṡa layālin sawiyyā
Dia (Zakaria) berkata, “Ya Tuhanku, berilah aku suatu tanda.” (Allah) berfirman, “Tandamu ialah engkau tidak dapat bercakap-cakap dengan manusia selama tiga malam, padahal engkau sehat.”
11. fa kharaja 'alā qaumihī minal-miḥrābi fa auḥa ilaihim an sabbiḥu bukrataw wa 'asyiyyā
Maka dia keluar dari mihrab menuju kaumnya, lalu dia memberi isyarat kepada mereka; bertasbihlah kamu pada waktu pagi dan petang.
12. yā yaḥyā khużil-kitāba biquwwah, wa ātaināhul-ḥukma ṣabiyyā
”Wahai Yahya! Ambillah (pelajarilah) Kitab (Taurat) itu dengan sungguh-sungguh.” Dan Kami berikan hikmah kepadanya (Yahya) selagi dia masih kanak-kanak,
13. wa ḥanānam mil ladunnā wa zakāh, wa kāna taqiyyā
dan (Kami jadikan) rasa kasih sayang (kepada sesama) dari Kami dan bersih (dari dosa). Dan dia pun seorang yang bertakwa,
14. wa barram biwālidaihi wa lam yakun jabbāran 'aṣiyyā
dan sangat berbakti kepada kedua orang tuanya, dan dia bukan orang yang sombong (bukan pula) orang yang durhaka.
15. wa salāmun 'alaihi yauma wulida wa yauma yamutu wa yauma yub'aṡu ḥayyā
Dan kesejahteraan bagi dirinya pada hari lahirnya, pada hari wafatnya, dan pada hari dia dibangkitkan hidup kembali.
16. ważkur fil-kitābi maryam, iżintabażat min ahlihā makānan syarqiyyā
Dan ceritakanlah (Muhammad) kisah Maryam di dalam Kitab (Al-Qur'an), (yaitu) ketika dia mengasingkan diri dari keluarganya ke suatu tempat di sebelah timur (Baitulmaqdis),
17. fattakhażat min dunihim ḥijābā, fa arsalna ilaihā ruḥanā fa tamaṡṡala lahā basyaran sawiyyā
lalu dia memasang tabir (yang melindunginya) dari mereka; lalu Kami mengutus roh Kami (Jibril) kepadanya, maka dia menampakkan diri di hadapannya dalam bentuk manusia yang sempurna.
18. qālat innī a'użu bir-raḥmāni mingka ing kunta taqiyyā
Dia (Maryam) berkata, “Sungguh, aku berlindung kepada Tuhan Yang Maha Pengasih terhadapmu, jika engkau orang yang bertakwa.”
19. qāla innama ana rasulu rabbiki li`ahaba laki gulāman zakiyyā
Dia (Jibril) berkata, “Sesungguhnya aku hanyalah utusan Tuhanmu, untuk menyampaikan anugerah kepadamu seorang anak laki-laki yang suci.”
20. qālat annā yakunu lī gulāmuw wa lam yamsasnī basyaruw wa lam aku bagiyyā
Dia (Maryam) berkata, “Bagaimana mungkin aku mempunyai anak laki-laki, padahal tidak pernah ada orang (laki-laki) yang menyentuhku dan aku bukan seorang pezina!”
21. qāla każālik, qāla rabbuki huwa 'alayya hayyin, wa linaj'alahū āyatal lin-nāsi wa raḥmatam minnā, wa kāna amram maqḍiyyā
Dia (Jibril) berkata, “Demikianlah.” Tuhanmu berfirman, “Hal itu mudah bagi-Ku, dan agar Kami menjadikannya suatu tanda (kebesaran Allah) bagi manusia dan sebagai rahmat dari Kami; dan hal itu adalah suatu urusan yang (sudah) diputuskan.”
22. fa ḥamalat-hu fantabażat bihī makānang qaṣiyyā
Maka dia (Maryam) mengandung, lalu dia mengasingkan diri dengan kandungannya itu ke tempat yang jauh.
23. fa aja`ahal-makhāḍu ilā jiż'in-nakhlah, qālat yā laitanī mittu qabla hāżā wa kuntu nas-yam mansiyyā
Kemudian rasa sakit akan melahirkan memaksanya (bersandar) pada pangkal pohon kurma, dia (Maryam) berkata, “Wahai, betapa (baiknya) aku mati sebelum ini, dan aku menjadi seorang yang tidak diperhatikan dan dilupakan.”
24. fa nādāhā min taḥtiha allā taḥzanī qad ja'ala rabbuki taḥtaki sariyyā
Maka dia (Jibril) berseru kepadanya dari tempat yang rendah, “Janganlah engkau bersedih hati, sesungguhnya Tuhanmu telah menjadikan anak sungai di bawahmu.
25. wa huzzī ilaiki bijiż'in-nakhlati tusāqiṭ 'alaiki ruṭaban janiyyā
Dan goyanglah pangkal pohon kurma itu ke arahmu, niscaya (pohon) itu akan menggugurkan buah kurma yang masak kepadamu.
26. fa kulī wasyrabī wa qarrī 'ainā, fa immā tarayinna minal-basyari aḥadan fa qulī innī nażartu lir-raḥmāni ṣauman fa lan ukallimal-yauma insiyyā
Maka makan, minum dan bersenanghatilah engkau. Jika engkau melihat seseorang, maka katakanlah, “Sesungguhnya aku telah bernazar berpuasa untuk Tuhan Yang Maha Pengasih, maka aku tidak akan berbicara dengan siapa pun pada hari ini.”
27. fa atat bihī qaumahā taḥmiluh, qālu yā maryamu laqad ji`ti syai`an fariyyā
Kemudian dia (Maryam) membawa dia (bayi itu) kepada kaumnya dengan menggendongnya. Mereka (kaumnya) berkata, “Wahai Maryam! Sungguh, engkau telah membawa sesuatu yang sangat mungkar.
28. ya ukhta hāruna mā kāna abukimra`a sau`iw wa mā kānat ummuki bagiyyā
Wahai saudara perempuan Harun (Maryam)! Ayahmu bukan seorang yang buruk perangai dan ibumu bukan seorang perempuan pezina.”
29. fa asyārat ilaīh, qālu kaifa nukallimu mang kāna fil-mahdi ṣabiyyā
Maka dia (Maryam) menunjuk kepada (anak)nya. Mereka berkata, “Bagaimana kami akan berbicara dengan anak kecil yang masih dalam ayunan?”
30. qāla innī 'abdullāh, ātāniyal-kitāba wa ja'alanī nabiyyā
Dia (Isa) berkata, “Sesungguhnya aku hamba Allah, Dia memberiku Kitab (Injil) dan Dia menjadikan aku seorang Nabi.
31. wa ja'alanī mubārakan aina mā kuntu wa auṣānī biṣ-ṣalāti waz-zakāti mā dumtu ḥayyā
Dan Dia menjadikan aku seorang yang diberkahi di mana saja aku berada, dan Dia memerintahkan kepadaku (melaksanakan) salat dan (menunaikan) zakat selama aku hidup;
32. wa barram biwālidatī wa lam yaj'alnī jabbāran syaqiyyā
dan berbakti kepada ibuku, dan Dia tidak menjadikan aku seorang yang sombong lagi celaka.
33. was-salāmu 'alayya yauma wulittu wa yauma amutu wa yauma ub'aṡu ḥayyā
Dan kesejahteraan semoga dilimpahkan kepadaku, pada hari kelahiranku, pada hari wafatku, dan pada hari aku dibangkitkan hidup kembali.”
34. żālika 'īsabnu maryam, qaulal-ḥaqqillażī fīhi yamtarun
Itulah Isa putra Maryam, (yang mengatakan) perkataan yang benar, yang mereka ragukan kebenarannya.
35. mā kāna lillāhi ay yattakhiża miw waladin sub-ḥānah, iżā qaḍa amran fa innamā yaqulu lahu kun fa yakun
Tidak patut bagi Allah mempunyai anak, Mahasuci Dia. Apabila Dia hendak menetapkan sesuatu, maka Dia hanya berkata kepadanya, “Jadilah!” Maka jadilah sesuatu itu.
36. wa innallāha rabbī wa rabbukum fa'buduh, hāżā ṣirāṭum mustaqīm
(Isa berkata), “Dan sesungguhnya Allah itu Tuhanku dan Tuhanmu, maka sembahlah Dia. Ini adalah jalan yang lurus.”
37. fakhtalafal-aḥzābu mim bainihim, fa wailul lillażīna kafaru mim masy-hadi yaumin 'aẓīm
Maka berselisihlah golongan-golongan (yang ada) di antara mereka (Yahudi dan Nasrani). Maka celakalah orang-orang kafir pada waktu menyaksikan hari yang agung!
38. asmi' bihim wa abṣir yauma ya`tunanā lākiniẓ-ẓālimunal-yauma fī ḍalālim mubīn
Alangkah tajam pendengaran mereka dan alangkah terang penglihatan mereka pada hari mereka datang kepada Kami. Tetapi orang-orang yang zalim pada hari ini (di dunia) berada dalam kesesatan yang nyata.
39. wa anżir-hum yaumal-ḥasrati iż quḍiyal-amr, wa hum fī gaflatiw wa hum lā yu`minun
Dan berilah mereka peringatan (Muhammad) tentang hari penyesalan, (yaitu) ketika segala perkara telah diputus, sedang mereka dalam kelalaian dan mereka tidak beriman.
40. innā naḥnu nariṡul-arḍa wa man 'alaihā wa ilainā yurja'un
Sesungguhnya Kamilah yang mewarisi bumi dan semua yang ada di atasnya, dan hanya kepada Kami mereka dikembalikan.
41. ważkur fil-kitābi ibrāhīm, innahu kāna ṣiddīqan nabiyyā
Dan ceritakanlah (Muhammad) kisah Ibrahim di dalam Kitab (Al-Qur'an), sesungguhnya dia adalah seorang yang sangat membenarkan, seorang Nabi.
42. iż qāla li`abīhi ya abati lima ta'budu mā lā yasma'u wa lā yubṣiru wa lā yugnī 'angka syai`ā
(Ingatlah) ketika dia (Ibrahim) berkata kepada ayahnya, “Wahai ayahku! Mengapa engkau menyembah sesuatu yang tidak mendengar, tidak melihat, dan tidak dapat menolongmu sedikit pun?
43. ya abati innī qad ja`anī minal-'ilmi mā lam ya`tika fattabi'nī ahdika ṣirāṭan sawiyyā
Wahai ayahku! Sungguh, telah sampai kepadaku sebagian ilmu yang tidak diberikan kepadamu, maka ikutilah aku, niscaya aku akan menunjukkan kepadamu jalan yang lurus.
44. ya abati lā ta'budisy-syaiṭān, innasy-syaiṭāna kāna lir-raḥmāni 'aṣiyyā
Wahai ayahku! Janganlah engkau menyembah setan. Sungguh, setan itu durhaka kepada Tuhan Yang Maha Pengasih.
45. ya abati innī akhāfu ay yamassaka 'ażābum minar-raḥmāni fa takuna lisy-syaiṭāni waliyyā
Wahai ayahku! Aku sungguh khawatir engkau akan ditimpa azab dari Tuhan Yang Maha Pengasih, sehingga engkau menjadi teman bagi setan.”
46. qāla a rāgibun anta 'an ālihatī ya ibrāhīm, la`il lam tantahi la`arjumannaka wahjurnī maliyyā
Dia (ayahnya) berkata, “Bencikah engkau kepada tuhan-tuhanku, wahai Ibrahim? Jika engkau tidak berhenti, pasti engkau akan kurajam, maka tinggalkanlah aku untuk waktu yang lama.”
47. qāla salāmun 'alaīk, sa`astagfiru laka rabbī, innahu kāna bī ḥafiyyā
Dia (Ibrahim) berkata, “Semoga keselamatan dilimpahkan kepadamu, aku akan memohonkan ampunan bagimu kepada Tuhanku. Sesungguhnya Dia sangat baik kepadaku.
48. wa a'tazilukum wa mā tad'una min dunillāhi wa ad'u rabbī 'asa alla akuna bidu'a`i rabbī syaqiyyā
Dan aku akan menjauhkan diri darimu dan dari apa yang engkau sembah selain Allah, dan aku akan berdoa kepada Tuhanku, mudah-mudahan aku tidak akan kecewa dengan berdoa kepada Tuhanku.”
49. fa lamma'tazalahum wa mā ya'buduna min dunillāhi wahabnā lahū is-ḥāqa wa ya'qub, wa kullan ja'alnā nabiyyā
Maka ketika dia (Ibrahim) sudah menjauhkan diri dari mereka dan dari apa yang mereka sembah selain Allah, Kami anugerahkan kepadanya Ishak dan Yakub. Dan masing-masing Kami angkat menjadi nabi.
50. wa wahabnā lahum mir raḥmatinā wa ja'alnā lahum lisāna ṣidqin 'aliyyā
Dan Kami anugerahkan kepada mereka sebagian dari rahmat Kami dan Kami jadikan mereka buah tutur yang baik dan mulia.
51. ważkur fil-kitābi musa innahu kāna mukhlaṣaw wa kāna rasulan nabiyyā
Dan ceritakanlah (Muhammad), kisah Musa di dalam Kitab (Al-Qur'an). Dia benar-benar orang yang terpilih, seorang rasul dan nabi.
52. wa nādaināhu min jānibiṭ-ṭuril-aimani wa qarrabnāhu najiyyā
Dan Kami telah memanggilnya dari sebelah kanan gunung (Sinai) dan Kami dekatkan dia untuk bercakap-cakap.
53. wa wahabnā lahu mir raḥmatina akhāhu hāruna nabiyyā
Dan Kami telah menganugerahkan sebagian rahmat Kami kepadanya, yaitu (bahwa) saudaranya, Harun, menjadi seorang nabi.
54. ważkur fil-kitābi ismā'īla innahu kāna ṣādiqal-wa'di wa kāna rasulan nabiyyā
Dan ceritakanlah (Muhammad), kisah Ismail di dalam Kitab (Al-Qur'an). Dia benar-benar seorang yang benar janjinya, seorang rasul dan nabi.
55. wa kāna ya`muru ahlahu biṣ-ṣalāti waz-zakāti wa kāna 'inda rabbihī marḍiyyā
Dan dia menyuruh keluarganya untuk (melaksanakan) salat dan (menunaikan) zakat, dan dia seorang yang diridai di sisi Tuhannya.
56. ważkur fil-kitābi idrīsa innahu kāna ṣiddīqan nabiyyā
Dan ceritakanlah (Muhammad) kisah Idris di dalam Kitab (Al-Qur'an). Sesungguhnya dia seorang yang sangat mencintai kebenaran dan seorang nabi,
57. wa rafa'nāhu makānan 'aliyyā
dan Kami telah mengangkatnya ke martabat yang tinggi.
58. ula`ikallażīna an'amallāhu 'alaihim minan-nabiyyīna min żurriyyati ādama wa mim man ḥamalnā ma'a nuḥiw wa min żurriyyati ibrāhīma wa isra`īla wa mim man hadainā wajtabainā, iżā tutlā 'alaihim āyātur-raḥmāni kharru sujjadaw wa bukiyyā
Mereka itulah orang yang telah diberi nikmat oleh Allah, yaitu dari (golongan) para nabi dari keturunan Adam, dan dari orang yang Kami bawa (dalam kapal) bersama Nuh, dan dari keturunan Ibrahim dan Israil (Yakub) dan dari orang yang telah Kami beri petunjuk dan telah Kami pilih. Apabila dibacakan ayat-ayat Allah Yang Maha Pengasih kepada mereka, maka mereka tunduk sujud dan menangis.
59. fa khalafa mim ba'dihim khalfun aḍā'uṣ-ṣalāta wattaba'usy-syahawāti fa saufa yalqauna gayyā
Kemudian datanglah setelah mereka pengganti yang mengabaikan salat dan mengikuti keinginannya, maka mereka kelak akan tersesat,
60. illā man tāba wa āmana wa 'amila ṣāliḥan fa ula`ika yadkhulunal-jannata wa lā yuẓlamuna syai`ā
Kecuali orang yang bertobat, beriman dan mengerjakan kebajikan, maka mereka itu akan masuk surga dan tidak dizalimi (dirugikan) sedikit pun,
61. jannāti 'adninillatī wa'adar-raḥmānu 'ibādahu bil-gaīb, innahu kāna wa'duhu ma`tiyyā
yaitu surga ‘Adn yang telah dijanjikan oleh Tuhan Yang Maha Pengasih kepada hamba-hamba-Nya, sekalipun (surga itu) tidak tampak. Sungguh, (janji Allah) itu pasti ditepati.
62. lā yasma'una fīhā lagwan illā salāmā, wa lahum rizquhum fīhā bukrataw wa 'asyiyyā
Di dalamnya mereka tidak mendengar perkataan yang tidak berguna, kecuali (ucapan) salam. Dan di dalamnya bagi mereka ada rezeki pagi dan petang.
63. tilkal-jannatullatī nuriṡu min 'ibādinā mang kāna taqiyyā
Itulah surga yang akan Kami wariskan kepada hamba-hamba Kami yang selalu bertakwa.
64. wa mā natanazzalu illā bi`amri rabbik, lahu mā baina aidīnā wa mā khalfanā wa mā baina żālika wa mā kāna rabbuka nasiyyā
Dan tidaklah kami (Jibril) turun, kecuali atas perintah Tuhanmu. Milik-Nya segala yang ada di hadapan kita, yang ada di belakang kita, dan segala yang ada di antara keduanya, dan Tuhanmu tidak lupa.
65. rabbus-samāwāti wal-arḍi wa mā bainahumā fa'bud-hu waṣṭabir li'ibādatih, hal ta'lamu lahu samiyyā
(Dialah) Tuhan (yang menguasai) langit dan bumi dan segala yang ada di antara keduanya, maka sembahlah Dia dan berteguhhatilah dalam beribadah kepada-Nya. Apakah engkau mengetahui ada sesuatu yang sama dengan-Nya?
66. wa yaqulul-insānu a iżā mā mittu lasaufa ukhraju ḥayyā
Dan orang (kafir) berkata, “Betulkah apabila aku telah mati, kelak aku sungguh-sungguh akan dibangkitkan hidup kembali?”
67. a wa lā yażkurul-insānu annā khalaqnāhu ming qablu wa lam yaku syai`ā
Dan tidakkah manusia itu memikirkan bahwa sesungguhnya Kami telah menciptakannya dahulu, padahal (sebelumnya) dia belum berwujud sama sekali?
68. fa wa rabbika lanaḥsyurannahum wasy-syayāṭīna ṡumma lanuḥḍirannahum ḥaula jahannama jiṡiyyā
Maka demi Tuhanmu, sungguh, pasti akan Kami kumpulkan mereka bersama setan, kemudian pasti akan Kami datangkan mereka ke sekeliling Jahanam dengan berlutut.
69. ṡumma lananzi'anna ming kulli syī'atin ayyuhum asyaddu 'alar-raḥmāni 'itiyyā
Kemudian pasti akan Kami tarik dari setiap golongan siapa di antara mereka yang sangat durhaka kepada Tuhan Yang Maha Pengasih.
70. ṡumma lanaḥnu a'lamu billażīna hum aulā bihā ṣiliyyā
Selanjutnya Kami sungguh lebih mengetahui orang yang seharusnya (dimasukkan) ke dalam neraka.
71. wa im mingkum illā wāriduhā, kāna 'alā rabbika ḥatmam maqḍiyyā
Dan tidak ada seorang pun di antara kamu yang tidak mendatanginya (neraka). Hal itu bagi Tuhanmu adalah suatu ketentuan yang sudah ditetapkan.
72. ṡumma nunajjillażīnattaqaw wa nażaruẓ-ẓālimīna fīhā jiṡiyyā
Kemudian Kami akan menyelamatkan orang-orang yang bertakwa dan membiarkan orang-orang yang zalim di dalam (neraka) dalam keadaan berlutut.
73. wa iżā tutlā 'alaihim āyātunā bayyināting qālallażīna kafaru lillażīna āmanū ayyul-farīqaini khairum maqāmaw wa aḥsanu nadiyyā
Dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat Kami yang jelas (maksudnya), orang-orang yang kafir berkata kepada orang-orang yang beriman, “Manakah di antara kedua golongan yang lebih baik tempat tinggalnya dan lebih indah tempat pertemuan(nya)?”
74. wa kam ahlaknā qablahum ming qarnin hum aḥsanu aṡāṡaw wa ri`yā
Dan berapa banyak umat (yang ingkar) yang telah Kami binasakan sebelum mereka, padahal mereka lebih bagus perkakas rumah tangganya dan (lebih sedap) dipandang mata.
75. qul mang kāna fiḍ-ḍalālati falyamdud lahur-raḥmānu maddā, ḥatta iżā ra`au mā yu'aduna immal-'ażāba wa immas-sā'ah, fa saya'lamuna man huwa syarrum makānaw wa aḍ'afu jundā
Katakanlah (Muhammad), “Barangsiapa berada dalam kesesatan, maka biarlah Tuhan Yang Maha Pengasih memperpanjang (waktu) baginya; sehingga apabila mereka telah melihat apa yang diancamkan kepada mereka, baik azab maupun Kiamat, maka mereka akan mengetahui siapa yang lebih jelek kedudukannya dan lebih lemah bala tentaranya.”
76. wa yazīdullāhullażīnahtadau hudā, wal-bāqiyātuṣ-ṣāliḥātu khairun 'inda rabbika ṡawābaw wa khairum maraddā
Dan Allah akan menambah petunjuk kepada mereka yang telah mendapat petunjuk. Dan amal kebajikan yang kekal itu lebih baik pahalanya di sisi Tuhanmu dan lebih baik kesudahannya.
77. a fa ra`aitallażī kafara bi`āyātinā wa qāla la`utayanna mālaw wa waladā
Lalu apakah engkau telah melihat orang yang mengingkari ayat-ayat Kami dan dia mengatakan, “Pasti aku akan diberi harta dan anak.”
78. aṭṭala'al-gaiba amittakhaża 'indar-raḥmāni 'ahdā
Adakah dia melihat yang gaib atau dia telah membuat perjanjian di sisi Tuhan Yang Maha Pengasih?
79. kallā, sanaktubu mā yaqulu wa namuddu lahu minal-'ażābi maddā
Sama sekali tidak! Kami akan menulis apa yang dia katakan, dan Kami akan memperpanjang azab untuknya secara sempurna,
80. wa nariṡuhu mā yaqulu wa ya`tīnā fardā
dan Kami akan mewarisi apa yang dia katakan itu, dan dia akan datang kepada Kami seorang diri.
81. wattakhażu min dunillāhi ālihatal liyakunu lahum 'izzā
Dan mereka telah memilih tuhan-tuhan selain Allah, agar tuhan-tuhan itu menjadi pelindung bagi mereka.
82. kallā, sayakfuruna bi'ibādatihim wa yakununa 'alaihim ḍiddā
Sama sekali tidak! Kelak mereka (sesembahan) itu akan mengingkari penyembahan mereka terhadapnya, dan akan menjadi musuh bagi mereka.
83. a lam tara anna arsalnasy-syayāṭīna 'alal-kāfirīna ta`uzzuhum azzā
Tidakkah engkau melihat, bahwa sesungguhnya Kami telah mengutus setan-setan itu kepada orang-orang kafir untuk mendorong mereka (berbuat maksiat) dengan sungguh-sungguh?
84. fa lā ta'jal 'alaihim, innamā na'uddu lahum 'addā
Maka janganlah engkau (Muhammad) tergesa-gesa (memintakan azab) terhadap mereka, karena Kami menghitung dengan hitungan teliti (datangnya hari siksaan) untuk mereka.
85. yauma naḥsyurul-muttaqīna ilar-raḥmāni wafdā
(Ingatlah) pada hari (ketika) Kami mengumpulkan orang-orang yang bertakwa kepada (Allah) Yang Maha Pengasih, bagaikan kafilah yang terhormat,
86. wa nasuqul-mujrimīna ilā jahannama wirdā
dan Kami akan menggiring orang yang durhaka ke neraka Jahanam dalam keadaan dahaga.
87. lā yamlikunasy-syafā'ata illā manittakhaża 'indar-raḥmāni 'ahdā
Mereka tidak berhak mendapat syafaat, (pertolongan) kecuali orang yang telah mengadakan perjanjian di sisi (Allah) Yang Maha Pengasih.
88. wa qāluttakhażar-raḥmānu waladā
Dan mereka berkata, “(Allah) Yang Maha Pengasih mempunyai anak.”
89. laqad ji`tum syai`an iddā
Sungguh, kamu telah membawa sesuatu yang sangat mungkar,
90. takādus-samāwātu yatafaṭṭarna min-hu wa tansyaqqul-arḍu wa takhirrul-jibālu haddā
hampir saja langit pecah, dan bumi terbelah, dan gunung-gunung runtuh, (karena ucapan itu),
91. an da'au lir-raḥmāni waladā
karena mereka menganggap (Allah) Yang Maha Pengasih mempunyai anak.
92. wa mā yambagī lir-raḥmāni ay yattakhiża waladā
Dan tidak mungkin bagi (Allah) Yang Maha Pengasih mempunyai anak.
93. ing kullu man fis-samāwāti wal-arḍi illa ātir-raḥmāni 'abdā
Tidak ada seorang pun di langit dan di bumi, melainkan akan datang kepada (Allah) Yang Maha Pengasih sebagai seorang hamba.
94. laqad aḥṣāhum wa 'addahum 'addā
Dia (Allah) benar-benar telah menentukan jumlah mereka dan menghitung mereka dengan hitungan yang teliti.
95. wa kulluhum ātīhi yaumal-qiyāmati fardā
Dan setiap orang dari mereka akan datang kepada Allah sendiri-sendiri pada hari Kiamat.
96. innallażīna āmanu wa 'amiluṣ-ṣāliḥāti sayaj'alu lahumur-raḥmānu wuddā
Sungguh, orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan, kelak (Allah) Yang Maha Pengasih akan menanamkan rasa kasih sayang (dalam hati mereka).
97. fa innamā yassarnāhu bilisānika litubasysyira bihil-muttaqīna wa tunżira bihī qaumal luddā
Maka sungguh, telah Kami mudahkan (Al-Qur'an) itu dengan bahasamu (Muhammad), agar dengan itu engkau dapat memberi kabar gembira kepada orang-orang yang bertakwa, dan agar engkau dapat memberi peringatan kepada kaum yang membangkang.
98. wa kam ahlaknā qablahum ming qarn, hal tuḥissu min-hum min aḥadin au tasma'u lahum rikzā
Dan berapa banyak umat yang telah Kami binasakan sebelum mereka. Adakah engkau (Muhammad) melihat salah seorang dari mereka atau engkau mendengar bisikan mereka?